Pada umumnya, pasar dibangun
di darat. Namun, apa jadinya jika pasar yang digunakan untuk menjual dan
membeli barang dilakukan di sungai? Ya. Di Banjar Kalimantan Selatan, pasar
terapung memang menjadi salah satu primadona bagi masyarakat disana. Hal ini
dipengaruhi oleh banyaknya sungai, danau dan rawa yang mengelilingi kota ini
sehingga pasar terapung menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat di
Banjar. Proses jual beli pun dilakukan di perahu.
Sebenarnya, umur dari pasar
terapung diperkirakan lebih tua dibandingkan dengan pasar terapung yang ada di
Thailand. Disana, pasar terapung tidak hanya dijadikan untuk tempat bertransaksi,
namun sudah dikemas menjadi tempat pariwisata untuk menarik turis dari manca
negara. Di Indonesia pun tidak kalah. Pasar terapung yang terletak di Lok
Baintan Kalimantan Selatan ini sudah berlangsung selama puluhan tahun untuk
tetap menjaga tradisi.
Proses perdagangan disini dimulai sejak fajar.
Disini, pasar terapung sebagai pasar tradisional dilakukan di hulu sungai
Martapura dan dibuka hanya pada hari Minggu dan hari libur saja. Persiapan yang
dilakukan oleh para pedagang dimulai sejak jam 3 pagi di rumah. Sedangkan persiapan
untuk menggelar barang dagangan di pasar terapung biasanya dilakukan pada jam
setengah enam pagi.
Pedagang yang berjualan di
pasar terapung pun sudah memulai usahanya sejak puluhan tahun yang lalu. Ini adalah
salah satu keunikan dari pasar terapung karena walaupun sudah banyak pasar yang
didirikan di darat, pasar terapung masih tetap dipertahankan. Hal ini bertujuan
agar mereka dapat terus menyatu dengan lingkungan, dapat selalu bersosialisasi
dengan orang lain dan yang paling utama adalah untuk menjalin tali silaturahmi.
Saat pasar terapung dimulai,
puluhan perahu hilir mudik kesana dan kemari untuk menjajakan dagangan mereka.
Penjual dan pembeli pun duduk manis di perahu masing-masing. Namun, ada pula
pembeli yang bertransaksi di rumah apung mereka sehingga ini menjadi salah satu
daya tarik dari pasar terapung.
Ada berbagai macam dagangan
yang dijual di pasar terapung, misalnya sayur mayur, buah-buahan, sabun, alat
kebutuhan rumah tangga, dan masih banyak lagi. Biasanya, mereka menggunakan
bahasa Banjar untuk proses jual beli. Karena banyak sekali perahu yang
berlalu-lalang di sungai, ini membuat perahu satu dan yang lainnya saling
bersenggolan. Pasar apung makin lama makin ramai pembeli. Dalam satu hari,
biasanya pedagang dapat mengantongi uang kurang lebih 300 ribu.
Makin siang, arus sungai makin besar dan sinar matahari makin
terik. Pasar terapung pun mulai sepi. Mereka akan siap kembali lagi
minggu depan. Ya, sungai memang menjadi bagian yang penting bagi masyarakat di
Kalimantan. Dan sungai pun dapat meramaikan urat nadi perekonomian orang-orang
disana dengan adanya pasar terapung.
No comments:
Post a Comment