Batik sudah dikenal luas oleh masyarakat
Indonesia dan bahkan telah mendunia karena telah diakui sebagai salah satu
warisan dunia. Sebagai kain tradisional kebanggaan Indonesia, batik selayaknya
terus dilestarikan agar tidak punah. Salah satu batik yang ada di Indonesia
adalah batik tenun gedok dari Tuban Jawa Timur. Batik ini dinamakan gedok
karena berasal dari alat yang digunakan berbunyi ‘dokdok’.
Inti dari pembuatan batik
tenun gedok ini berasal dari kapas yang kemudian dipintal dengan alat yang
kemudian ditenun dengan alat gedokan. Setelah itu, dibatik dengan cara manual
dengan menggunakan pewarna alam yang banyak tersedia disekitar kita. Unsur alam
sangat ditonjolkan dalam batik tenun gedok ini karena menggunakan bahan kapas
yang berwarna coklat dan kapas berwarna putih.
Masing-masing unsur
mempunyai ciri filosofi sendiri. Misalnya, ada beberapa unsur yang menonjolkan
agama Hindu sebagai permulaan motif pada jaman dahulu. Setelah agama Islam
masuk, ada unsur keagamaan yang ditonjolkan dalam motif batik tenun gedok.
Pewarna yang digunakan untuk
membuat batik tenun gedok ini adalah dari alam. Misalnya, untuk menghasilkan
warna coklat digunakan kulit kayu mahoni atau jaranan. Untuk menghasilkan warna
coklat muda kemudian diberi tawas, diberi kapur untuk mendapatkan warna coklat
sedang, dan diberi kayu tunjung untuk mendapatkan warna coklat tua.
Waktu yang diperlukan untuk
membuat satu lembar batik tenun gedok sampai berminggu dan berbulan-bulan. Maka,
tidak heran jika harganya pun menjadi mahal, yaitu berkisar antara 650 ribu – 9
juta rupiah.
Lantas, bagaimana cara untuk
merawat batik tenun gedok agar dapat bertahan lama? Cara perawatannya sangatlah
mudah. Karena menggunakan bahan pewarna alam, anda tidak perlu menyikat batik
ini. Namun, anda hanya perlu menguceknya sedikit atau dengan mencucinya shampo.
Setelah itu, jangan dikeringkan dibawah sinar matahari langsung, namun cukup
diangin-angin saja.
Selanjutnya, agar tidak
dimakan binatang pengerat, anda dapat menaruh kapur barus atau akar wangi pada
lemari. Dan satu lagi, gulunglah batik tenun gedok saat disimpan agar tidak
timbul lipatan karena ini dapat merusak batik itu sendiri. Bila dirawat dengan
baik, batik tenun gedok dari Tuban Jawa Timur ini dapat bertahan sampai ratusan
tahun.
No comments:
Post a Comment