Sindrom Obesitas : Mengapa Anak Jaman Sekarang Makin Gemuk Dan Subur?


            Apakah kamu suka melihat anak kecil yang tembem pipinya? Ya, sebagian besar orang menyukai anak dengan tubuh subur karena terlihat menggemaskan. Namun, apakah kamu tahu kalau itu dapat memicu terjadinya sindrom obesitas?
Bila dilihat secara kasat mata, sindrom obesitas dapat diketahui dengan mudah. Misalnya, lengan, pipi, dan tangan anak menjadi gempal. Ya, sindrom obesitas sekarang ini makin marak terjadi. Anak kecil pun makin banyak yang terserang gejala obesitas. Dengan asupan gizi yang tidak seimbang, orang tua justru dapat menjerumuskan buah hatinya pada masalah berat badan yang pada gilirannya dapat memicu berbagai macam penyakit.
Beberapa tahun yang lalu, ada seorang anak di Inggris berumur 10 tahun menderita obesitas kronis. Tubuhnya membengkak, lengan dan paha banyak lipatan lemak. Orang dewasa yang melihat keadaan anak itu tentu akan merasa iba.
Namun, tahukan kamu bahwa keadaan ini justru terjadi karena keteledoran orang tua dalam memberikan asupan gizi untuk anak-anak mereka. Dengan berat badan yang berlebihan, anak menjadi sulit untuk bergerak. Dengan tidak adanya aktifitas yang dilakukan oleh anak, ini dapat memicu berbagai macam penyakit, misalnya kanker, gagal jantung, diabetes, turunnya fungsi otak, dan lain sebagainya.
Apa sebenarnya yang menjadi pemicu terjadinya sindrom obesitas pada anak? Pertama, seperti yang telah diketahui, obesitas pada anak dapat terjadi karena faktor genetik. Bila salah satu orang tua (ayah atau ibu) mempunyai masalah dengan berat badan, maka ada sekitar 20 – 40% anak akan mengalami obesitas. Dan bila kedua orang tua mengalami obesitas, maka ada kemungkinan 40 – 60% anak akan mengalami obesitas.
Penyebab yang kedua adalah pola makan yang salah. Seorang ibu yang bekerja diluar, akan mempunyai waktu yang lebih sedikit untuk mengurus keperluan keluarga dan anak bila dibandingkan dengan ibu rumah tangga biasa. Akibatnya, ia akan lebih sering membeli atau mengkonsumsi makanan cepat saji yang tidak terjamin nilai gizinya. Hal ini memberikan imbas pada pertumbuhan dan berat badan anak. Makanan siap saji mempunyai kalori yang tinggi dan ini dapat memicu obesitas pada anak yang jarang beraktifitas dan bergerak.
Nah, untuk mengatisipasi terjadinya sindrom obesitas, orang tua harus mulai menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang pada anak dan konsisten dalam mengkonsumsi makanan bergizi. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi asupan karbohidrat. Protein nabati pun seharusnya selalu tersedia di meja makan.
Selain itu, ajaklah anak untuk bergerak. Jadi bila anda mulai melihat gejala obesitas pada anak, anda pun harus mulai waspada. Jangan-jangan, ada penyakit yang tersembunyi dan anda harus segera menghentikannya demi kebaikan anak.

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates