Wanita Yang Mempunyai Resiko Penyakit Kanker Ovarium

Semua wanita mempunyai resiko terkena kanker ovarium, apakah mereka beresiko tinggi atau pun rendah karena 77% kanker ovarium terdiagnosa pada stadium lanjut. Jadi, wanita perlu lebih menyadari tentang tanda-tanda peringatan dini dari penyakit ini, seperti gejala-gejala yang awalnya terlihat tidak jelas, tetapi dapat menjadi semakin parah bila penyakitnya tambah serius.

Selain itu, sebagian besar orang yang dapat sembuh dan bertahan dari penyakit kanker adalah mereka yang berhasil melakukan deteksi dini. Menurut American Cancer Society, wanita yang mempunyai riwayat pribadi atau family terkena penyakit kanker, seperti kanker payudara dan usus, maka ia mempunyai resiko sekitar 10 – 15% terkena penyakit ini. Hal ini karena adanya gen yang diturunkan dan dapat mempengaruhi seorang wanita untuk terkena resiko kanker ovarium.

Bila ada anggota keluarga yang lebih muda terdiagnosa, maka resikonya menjadi lebih besar bagi wanita dalam keluarga itu untuk terkena resiko kanker ovarium. Faktor umur juga berpengaruh pada kanker ovarium karena wanita yang berumur dibawah 40 tahun jarang sekali terdiagnosa kanker ovarium.

Meskipun wanita bisa mendapatkan penyakit ini pada umur berapa saja, tetapi wanita yang berumur 65 tahun atau lebih, yang sedang mendekati menopose atau setelah menopose mempunyai resiko lebih besar. Selain itu, kegemukan juga dapat menjadi penyebab terkena resiko kanker ovarium. American Cancer Sociaty menyatakan bahwa rata-rata kematian tertinggi diantara wanita adalah karena kegemukan.

Wanita yang tidak mempunyai anak, mereka yang tidak subur, atau mereka yang menggunakan obat penyubur mempunyai resiko lebih besar daripada mereka yang mempunyai anak, pernah menyusui atau menggunakan kontrasepsi oral.

Menggunakan alat kontrasepsi oral selama lima tahun atau lebih, dapat mengurangi resikonya. Ditambah lagi, wanita yang mempunyai anak sebelum umur 25 tahun dan menyusui bayinya hanya terkena sedikit resiko kanker ovarium.